Merespons Macet Parah di Jalur Puncak saat Long Weekend, Sandiaga Uno Siapkan Solusi Ini

Kamis, 19 September 2024 - 23:05 WIB
loading...
Merespons Macet Parah...
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat ditemui di Sleman, Yogyakarta, Kamis (19/9/2024). Foto/MPI/Yohanes Demo.
A A A
SLEMAN - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno angkat bicara soal kemacetan parah yang terjadi di jalur wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat, saat long weekend yang baru lalu. Kemacetan yang terjadi pada Minggu sore sampai Senin kemarin itu membuat wisatawan terjebak hingga belasan jam.

Usai kejadian tersebut, Sandiaga akan melakukan evaluasi dan mengambil sejumlah kebijakan jangka pendek dan menengah. Di antaranya adalah memberlakukan pembatasan kendaraan dan mengebut pembangunan kereta gantung di destinasi wisata Puncak.

"Jadi tiga hal yang sudah kami lakukan, segera melakukan manajemen krisis secara terintegrasi, melibatkan lintas kementerian dan lembaga juga daerah," katanya saat ditemui di Sleman, Yogyakarta, Kamis (19/9/2024).



Menurutnya, kawasan wisata Puncak masih menjadi tujuan utama wisatawan terutama yang berasal dari wilayah Jabodetabek. Sayang, hal tersebut belum didukung dengan kapasitas daya tampung kendaraan yang memadai. Sehingga kejadian semacam ini terus terjadi setiap tahun.

"Puncak ini sudah jauh sekali dari daya tampungnya. Jadi kami akan melakukan langkah-langkah penyesuaian dengan pembatasan. Karena daya dukung dari Puncak itu hanya sekian belas ribu kendaraan, tidak bisa ditambah, apalagi kemarin dengan kendaraan roda dua yang sampai 50 ribu," beber Sandiaga.

Untuk itu, pihaknya telah merencanakan untuk membangun infrastruktur kereta gantung sebagai upaya alternatif yang akan segera direalisasikan.

Sandiaga menambahkan, penerapan ganjil genap maupun buka tutup jalan sudah tidak bisa mengatasi kemacetan di jalur Puncak. Maka solusi yang ditawarkan dengan membangun infrastruktur pendukung yang ramah lingkungan.

"Kan masalah ganjil genap atau buka tutup ini sudah 40 tahun lebih dan selalu terjadi seperti ini. Jadi nanti akan kita kelola dengan lebih menggunakan teknologi terkini, tapi juga dengan infrastruktur yang ramah lingkungan," pungkasnya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)